BBM Mau Naik, Purnomo Dipanggil DPR

http://www.jaknews.com/2008/ekbis/mei/22052008-1000jak04.htm
JAKNEWS.COM---Komisi VII DPR, Kamis (22/5), melakukan rapat kerja dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sikap anggota Komisi VII terbelah mengenai perlu atau tidaknya pemerintah mengambil langkah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Raker dengan Menteri ESDM kali ini akan ramai.

Partai pendukung pemerintah seperti Partai Golkar dan Partai Demokrat pasti akan mendukung kenaikan, sementara kami (PDIP) akan menolak," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Sonny Keraf di Jakarta seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, rapat pimpinan DPR dan fraksi sepakat membatalkan agenda rapat konsultasi membahas kenaikan harga BBM dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rapat kemudian menyerahkan kepada masing-masing fraksi dan komisi DPR menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

Menurut Sonny, PDIP tetap menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Alasannya, pemerintah masih memiliki opsi lain guna mengurangi kenaikan subsidi akibat tingginya harga minyak dunia. Opsi lain tersebut antara lain meningkatkan produksi minyak, menekan biaya operasi yang dikembalikan negara (cost recovery), diversifikasi energi dan belum optimalnya pemanfataan bahan bakar nabati. "Program penghematan energi yang sudah dijanjikan sejak tiga tahun lalu juga belum terlihat," katanya.

Dalam raker, Purnomo didampingi antara lain Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R Priyono, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu, serta pejabat Bappenas dan Depsos.

Hari Rabu (21/5) kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi rata-rata 28,7 persen. Presiden Susilo Bambang Yodhoyono akan mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut, Jumat (23/5) besok.

Sesuai dengan skenario Depkeu, dengan kenaikan rata-rata 28,7 persen, maka harga premium menjadi Rp 6.000 per liter, solar menjadi Rp 5.500 dan minyak tanah menjadi Rp 2.500 per liter.